0821 1094 5864 anank.auto2000@gmail.com

Sebuah MPV menabrak truk yang tengah berjalan di lajur berlawanan di kawasan Pasuruan, Jawa Timur. Diduga kecelakaan itu disebabkan pengemudi mobil keluarga yang mengantuk. Saat mobil masuk ke jalur berlawanan, langsung menabrak truk yang berjalan dari arah barat ke timur atau berlawanan.

Dilansir dari Kompas.com, belajar dari kecelakaan itu, penting untuk diingat agar tak memaksakan berkendara saat driver mengantuk. Karena mengantuk sangat berbahaya bila dipaksakan tetap berada di balik kemudi dan risikonya sangat fatal.

Mengemudi adalah aktivitas mengontrol kendaraan yang bergerak sehingga dibutuhkan konsentrasi dan fokus yang sekaligus berhubungan dengan fungsi otak. Ketika otak sudah lelah bekerja, maka Anda tidak dapat merespons situasi yang berkembang.

Karena tidak fokus, mobil bisa pindah lajur tanpa sadar atau menerobos lampu merah karena sudah tidak dapat membedakan warna lampu lalu lintas. Bahkan pernah ada kejadian dimana pengemudi tidak dapat membedakan pedal gas dengan pedal rem sehingga salah injak.

Berkendara saat mengantuk biasanya terjadi saat Anda tidak cukup tidur. Di samping itu, bisa juga tidur kurang berkualitas atau gangguan tidur membuat rasa kantuk muncul. Mengonsumsi obat tertentu seperti anti alergi juga bisa menyebabkan timbulnya serangan kantuk.

Bila rasa kantuk menghantui, sebaiknya tidak perlu memaksakan untuk menyetir lantaran dapat mengurangi kemampuan saat berkendara dan fatal akibatnya kalau diabaikan. Apalagi sampai Anda tetap memaksakan mengemudi jarak jauh.

Pengendara akan sulit memperhatikan kondisi jalan, waktu respons untuk berhadapan dengan sesuatu seperti mengerem atau bermanuver akan lambat, dan juga kesulitan membuat keputusan. Kian buruk karena Anda tidak akan tahu kapan rasa kantuk itu datang.

Namun ada beberapa tanda-tanda mengantuk yang bisa dikenali seperti menguap dan berkedip lebih sering, lupa mengingat yang terjadi sebelumnya, bingung pintu keluar, keluar dari lajur, bahkan menyentuh batas garis di tepi jalan.

Kalau sudah begitu, segera tempat beristirahat seperti rest area atau SPBU. Istirahatkan tubuh Anda, sekiranya sudah bugar barulah melanjutkan perjalanan. Caranya, Anda harus berhenti setelah mengemudi selama 2 jam untuk istirahat, dan tidur minimal 30 menit di waktu istirahat kedua.

Satu lagi yang tidak kalah penting tapi kerap terlupakan, pastikan sudah tidur nyenyak minimal 6 jam di malam sebelum mengemudi, khususnya untuk touring jarak jauh. Tapi, meskipun hanya mobilitas di dalam kota, Anda tetap wajib tidur cukup minimal 6 jam untuk menjaga kebugaran tubuh.

sumber : www.toyota.astra.co.id